Kamis, 01 Desember 2011

KOPI LELET DITENGAH KEHIDUPAN MALAM MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


Tema Penelitian           : Kopi Lelet dan Mahasiswa
JUDUL
KOPI LELET DITENGAH KEHIDUPAN MALAM MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( Kopi Lelet Sebagai Media Interaksi Antar Mahasiswa )
LATAR BELAKANG
Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam keseharian atau aktivitasnya dalam berbagai hal. Manusia diciptakan Tuhan dengan segala kemampuan dan kelebihanya, mulai dari berfikir dan berkomunikasi. Didalam masyarakat banyak cara berkomunikasi mulai dari pengunaan simbol seperti gesture dan expresi wajah seseorang dapan mengartikan akan Sesuatu. Selain pengunaan symbol individu juga menggunakan bahasa verbal dalam berkomunikasi, penggunaan bahasa lebih mudah di mengerti karena maknanya yang jelas. Komunikasi merupakan suatu hubungan yang terjalin antara dua orang atau lebih yang saling memberikan respon atau tafsiran atas prilaku orang lain.
Didalam masyarakat interaksi sosial sangatlah penting, diantaranya sebagai sarana untuk saling mengenal dan menghormati orang lain sehingga didalam masyarakat tersebut terjalin hubungan yang dinamis. Interaksi sosial merupakan  kunci dari semua kehidupan sosial yang terjalin didalam sebuah masyarakat. Tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama didalam sebuah masyarakat. Bertemunya orang – perseorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup didalam suatu kelompok masyarakat.
Saat ini dengan dengan berdirinya universitas di daerah sekaran membuat suatu pola interaksi dan perubahan sosial dalam berbagai aspek mulai dari sosial, budaya dan ekonomi. Banyaknya mahasiswa pendatang menyebabkan banyaknya kost, rumah makan dan menjamurnya toko - toko yang didirikan oleh warga sekaran dan juga warga pendatang yang ikut serta membangun pusat ekonomi. Interaksi antara mahasiswa pendatang dan penduduk sekitar juga memepengaruhi interaksi antara keduanya suatu interaksi yang negative juga akan menyebabkan terjadinya konflik diantara keduanya mahasiswa dan masyarakat sekitar unnes. Akan tetapi masyarakat sekaran merupakan masyarakat yang terbuka dan dapat menerima  adanya perubahan seperti menerima masyarakat pendatang hal ini disebabkan karena didirikannya sebuah Universitas didaerah sekaran sehingga juga berdampak sistemik.
Perkembangan daerah Sekaran sekarang ini sudah menuju kearah urban, karena daerah sekaran ini dulu dikenal sebagai daerah yang sepi dan jauh dari perkotaan karena letaknya yang agak kedalam dan menanjak atau teletak didataran tinggi tapi semenjak didirikanya Universitas Negeri Semarang, kawasan ini sudah mulai menuju kearah perkembangan yang siknifikan. Hal ini dibuktikan dengan menjamurnya toko – toko yang ada didaerah ini tak hanya itu peningkatan jumlah penduduk dan pemukiman juga mendorong daerah Sekaran untuk berkembang lagi..
 Saat ini dengan banyaknya mahasiswa yang ada didaerah sekaran orang mulai kreatif membuka suatu usaha yang di fokuskan terhadap kebutuhan mahasiswa seperti kedai kopi lelet yang menyediakan tempat “nongkrong” atau berkumpul bagi para mahasiswa, di kedai tersebut. Persepsi orang terhadap mahasiswa seperti bahwa mahasiswa itu suka dengan yang namanya “nongkrong” kata nongkrong ini tak asing dengan setiap orang nongkrong sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda masa kini. Berkumpul bersama ngobrol sesuatu hal yang bisa menyenangkan hati bersama teman – teman dengan canda dan tawa sudah menghiasi rutinitas kehidupan anak muda. Para pengusaha bisnis kopi lelet sudah banyak menjamur di daerah sekaran pada khususnya kopi lelet banyak terdapat disekitar Unnes. Kopi lelet menediakan berbagai fasilitas yang lumayan lengkap mulai dari kebutuhan makan, minum, ngemil atau hanya sekedar ngumpul bersama melepas penak setelah seharian kuliah. Mahasiswa sering sekali pada malam hari “nongkrong” atau berkumpul bersama dengan kawan – kawannya. Bahkan ada kedai kopi yang dilengkapi dengan fasilitas area hotspot hal ini juga menambah minat anak mahasiswa untuk datang karena ditawari berbagai fasilitas. Setiap malam kopi lelet tak pernah sepi dengan yang namannya pengunjung mahasiswa setelah maghrib sudah mulai menghubungi teman – temannya dan merencanakan berkumpul bahkan mereka pun tak tahu akan waktu sebagaian besar mereka pulang hingga dini hari. Padahal disisilain mahasiswa dipandang sebagai agent of change atau agen perubahan yang harusnya memiliki tanggung jawab untuk belajar dan menjadi penerus bangsa.
Dari diskripsi diatas maka penelitian ini akan mengkaji secara menyeluruh mengenai bagaimana interaksi dan pergaulan yang ada didalamnya dengan menggunakan metode dan pendekatan sosiologi.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas ada beberapa rumusan masalah :
1.      Bagaimana pandangan mahasiswa dam masyarakat sekaran terhadap keberadaan kedai kopi lelet di wilayah Sekaran?.
2.      Bagaimana bentuk interaksi yang terjalin antar mahasiswa pengunjung kopi lelet dengan dengan masyarakat sekitar?
3.      Faktor pendorong apa saja yang melatar belakangi mahasiswa lebih memilih berkumpul bareng di kedai kopi lelet?

TUJUAN PENELITIAN
1.      Mengetahui bagaimana interaksi yang terjalin antara mahasiswa Universitas Negeri Semarang dan masyarakat sekitar ketika berkunjung ke kedai kopi lelet.
2.      Untuk mengetahui faktor penyebab mengapa banyak mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang sering “nongkrong” atau berkumpul bareng di kedai kopi lelet.
3.      Untuk mengetahui persepsi masyarakat sekitar dengan di bukanya kedai kopi lelet.

MANFAAT PENELITIAN
1.      Manfaat Teoritis
a.       Melatih kita lebih sensitif terhadap fenomena dan permasalahan yang berkembang di masyarakat pada globalisasi.
b.      Memberikan sumbangan hasil penelitian untuk koleksi perpustakaan.  
c.       Sebagai wacana dan pemberian informasi kepada pembaca.
2.      Manfaat Praktis
Untuk memenuhi Tugas Ujian Mid Semester mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif.




TINJAUAN PUSTAKA
            Interaksi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting, interaksi berarti hubungan timbal balik antara individu dengan  individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok (Poerwodarmitro.1984.73). Dalam hal ini pasti setiap orang melakukan interaksi dengan caranya masing – masing.
            Selain belajar mahasiswa juga senang yang dengan namanya “nongkrong” atau berkumpul merupakan cara  mahasiswa untuk menyenangkan diri mereka.setiap orang pasti suka dengan yang namanya “nongkrong” tapi kadang banyak persepsi mayarakat menganggap “nongkrong” itu tidak baik. Karena kadang identik dengan narkoba dan minum - minuman keras. Itu hanya merupakan opini dari masyarakat saja padahal “nongkrong” juga ada nilai positifnya disamping sebagai media interaksi dan sosialisasi antar individu dan kelompok nongkrong juga bisa menjadi sarana untuk bertukar pendapat antar individu didalam sebuah forum.
            Sekarang ini kenapa kopi lelet di wilayah Sekaran dipilih oleh kalangan mahasiswa, karena berbagai faktor yaitu sebagai tempat diskusi, berkumpul, dan tak hanya itu untuk masalah anggaranpun  terjangkau oleh uang kalangan mahasiswa yang serba mepet. Tak seperti diskotik tempat hiburan malam ini dikenal serba mahal karena memiliki nilai prestise yang tinggi bagi para clubbears (sebutan pengunjung klab) para kaum hedoinis (sebutan bagi orang yang gemar bersenang – senang). Tapi untuk kalangan mahasiswa yang ingin bersenang – senang tak usah mengeluarkan uang mahal untuk bersenang – senang.
Kopi lelet sudah menjadi bagian dunia malam mahasiswa di universitas negeri semarang setiap malam banyak mahasiswa yang menghabiskan waktu di kopi lelet hingga larut malam. Dengan didirikanya kopi lelet di kawasan kampus akan mempengaruhi pola konsumsi di kawasan sekaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar